§ Aktiva(Aset)
Aset
(assets) adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan
diperoleh perusahaan. Aset perusahaan berasal dari transaksi atau peristiwa
lain yang terjadi di masa lalu. Perusahaan biasanya memperoleh aset melalui
pengeluaran berupa pembelian atau produksi sendiri. Akan tetapi, tidak adanya
pengeluaran yang bersangkutan tidak mengecualikan suatu barang atau jasa
memenuhi definisi aset, misalnya barang atau jasa yang telah didonasikan kepada
perusahaan dapat dianggap sebagai aset.
Manfaat
ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi dari aset tersebut
untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, dalam bentuk
arus kas dan setara kas kepada perusahaan. Potensi tersebut dapat berbentuk
sesuatu yang produktif dan merupakan bagian dari aktivitas operasional
perusahaan. Selain itu, ada beberapa manfaat ekonomi aset di masa depan,
misalnya aset dapat:
a. Digunakan
baik sendiri maupun bersama aset lain dalam produksi barang dan jasa yang
dijual oleh perusahaan
b. Dipertukarkan dengan aset lain
c. Digunakan untuk menyelesaikan liabilitas
d. Dibagikan kepada para pemilik perusahaan
Jenis-jenis Aktiva (Aset)
Pada
dasarnya aktiva digolongkan menjadi dua, yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak
lancar. Aktiva tidak lancar sendiri dapat di bagi menjadi beberapa bagian yaitu
aktiva tetap, investasi jangka panjang, dan yang terakhir adalah aktiva tidak
berwujud.
1. Aktiva
Lancar, adalah aktiva yang paling likud, artinya paling cepat untuk
dikonversi/diubah menjadi uang tunai atau kas, dan aktiva lancar ini memiliki
siklus/perputaran dan masa manfaat yang relative singkat, yaitu satu tahun.
Aktiva ini bukan berarti hanya bermanfaat dalam satu tahun saja, tapi karena
perputaran yang sangat cepat maka aktiva yang sebelumnya mudah sekali untuk
habis, dan akan tergantikan dengan aktiva lainnya, begitu seterusnya hingga
pada akhir tahun harus ada tutup buku.
Contoh yang termasuk dalam aktiva lancar diantaranya
adalah sebagai berikut:
- Kas
- Investasi
jangka pendek
- Piutang
usaha
- Wesel
tagih
- Penghasilan
yang masih akan diterima
- Persediaan
- Perlengkapan
ditangan
- Beban
dibayar di muka
- Dan
lain-lain yang serupa
2.
Aktiva tidak lancar, aktiva ini merupakan aktiva dengan siklus dan masa manfaat
yang cukup lama, yang pasti lebih dari satu tahun. Aktiva ini terbagi menjadi
tiga, yaitu aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, dan investasi jangka panjang.
o
Investasi jangka panjang
aktiva ini meliputi semua investasi jangka panjang yang
sebelumnya atau sekarang telah dilakukan oleh perusahaan. Misalnya perusahaan A
berinvestasi di perusahaan B, maka nantinya perusahaan A harus mencatat
aktivanya yang berupa investasi di dalam neraca.
o
Aktiva tetap
adalah aktiva yang berwujud secara fisik dan digunakan
serta dimanfaatkan untuk kegiatan produksi barang dan atau jasa oleh perusahaan
secara terus menerus. Perusahaan memiliki aktiva ini bukan bertujuan untuk
dijual kembali, namun hanya untuk produksi saja, dan aktiva ini hanya akan
dijual ketika aktiva tersebut dinilai kurang bermanfaat, habis manfaatnya,
perlu diganti, rusak, dan sebagainya.
Contoh aktiva yang termasuk dalam aktiva tetap adalah
sebagai berikut:
- Tanah
- Bangunan
- Mesin
- Kendaraan
- Peralatan
- Dan
sebagainya
o
Aktiva tak berwujud
aktiva ini merupakan aktiva yang tidak nampak namun
memiliki nilai manfaat bagi perusahaan.
Contoh aktiva tak berwujud adalah sebagai berikut:
- Hak
paten
- Hak
cipta
- Hak
guna bangunan
- Hak
sewa
- Goodwill
- Dan
lain-lain
§ Liabilitas
(Liabilities)
Liabilitas
(Liabilities) adalah kewajiban perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa
masa lalu, peyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
Liabilitas
timbul dari transaksi atau peristiwa masa lalu. Jadi, misalnya pembelian barang
atau penggunaan jasa menimbulkan utang usaha (kecuali jika dibayar dimuka atau
pada saat penyerahan dan penerimaan pinjaman bank menimbulkan liabilitas untuk
membayar kembali pinjaman tersebut.
Penyelesaian
kewajiban masa kini, selain pembebasan dari kreditur, biasanya melibatkan
perusahaan untuk mengorbankan sumber daya yang memiliki manfaat masa depan
untuk memenuhi tuntutan pihak lain. Penyelesaian kewajiban yang ada sekarang
dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan:
A. Penggantian kewajiban tersebut dengan
kewajiban lain
B. Konversi kewajiban menjadi ekuitas
Liabilitas
di bagi menjadi 3 yaitu :
1) Liabilitas
lancar
Kewajiban lancar/utang lancar/utang jangka pendek
(current liabilities) adalah kewajiban yang harus di lunasi dalam waktu tidak
lebih dalam waktu satu tahun.
2) Liabilitas
jangka pendek
liabilitas yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam
jangka pendek (satu tahun atau kurang). Biasanya terdiri dari utang pembayaran
(hutang dagang, gaji, pajak, dan sebagainya), pendapatan ditangguhkan, bagian
dari utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam tahun berjalan, obligasi
jangka pendek (misalnya dari pembelian peralatan), dan lain-lain.
3) Liabilitas
jangka panjang
Liabilitas yang penyelesaiannya melebihi satu periode
akuntansi (lebih dari satu tahun). Biasanya terdiri dari utang jangka panjang,
obligasi pensiun, dan lain-lain.
§ Ekuitas
(Equity)
Ekuitas
(Equity) adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua
liabilitas. Jumlah ekuitas yang ditampilkan dalam laporan posisi keuangan
tergantung pada pengukuran aset dan liabilitas. Biasanya hanya karena faktor
kebetulan jumlah ekuitas agregat sama dengan jumlah nilai pasar keseluruhan
(aggregate market value) dari saham perusahaan.
Tabel Ekuitas
Bentuk Perusahaan
|
Nama Ekuitas
|
-
Perseorangan
|
Modal (Nama
Pemilik)
|
-
Persekutuan
|
Modal (Nama Sekutu)
|
-
Perseorangan Terbatas
|
Modal Saham
|
-
Koperasi
|
Simpan pokok,simpan
wajib
|
Jenis-jenis ekuitas
1.
Modal
Merupakan tuntunan pemilik
2.
Pengambilan pribadi
Menarik uang kas perusahaan untuk kepentingan pribadi.Tindakan ini akan mengurangi
ekuitas pemilik.
3.
Pendapatan
Penambahan dalam ekuitas pemilik
4.
Beban / Pengeluaran
Biaya yang timbul dari operasi perusahaan adalah beban.Biaya akan mengurangi ekuitas pemilik
misalnya biaya gaji,biaya sewa dan biaya iklan.
§ Pengertian
Penghasilan
Penghasilan
adalah setiap tambahan kemapuan ekonomis yang diterima atau diperoleh yang
dapat digunakan untuk konsumsi dan menambah kekayaan, baik dari Indonesia
maupun dari luar Indonesia dalam bentuk nama dan bentuk apapun.
Pengertian Penghasilan Menurut Akuntansi
Menurut
Standar Akuntansi Keuangan (1999:12), penghasilan didefinisikan sebagai
peningkatan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi tertentu dalam bentuk
pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
Berdasarkan
definisi di atas, penghasilan meliputi pendapatan (revenues) maupun keuntungan
(gains). Pendapatan (revenues) timbul dari pelaksanaan aktivitas perusahaan
yang bisa dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan
jasa (fees), bunga, deviden, royalty dan sewa. Sedangkan keuntungan (gains)
mencerminkan pos lainnya yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul
atau mungkin tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa.
Keuntungan mencerminkan kenaikan manfaat ekonomi dan dengan demikian pada
hakikatnya tidak berbeda dengan pendapatan. Oleh karena itu, pos ini tidak di
pandang sebagai unsur terpisah dari penghasilan.
Macam-Macam Penghasilan
1.
Penghasilan dari Pekerjaan
Penghasilan ini didapatkan dari hubungan kerja dengan
pekerjaan baik dalam bentuk Gaji, Upah, honorarium, dll
2.
Penghasilan dari Modal
Yang berupa harta gerak dan harta tak gerak seperti
deviden, bunga, royalti sewa keuntungan penjualan harta dan hak yang tidak
digunakan sebagai usaha dan lain sebagainya.
3.
Penghasilan dari Usaha dan kegiatan lainnya.
§ Pengertian
Beban
Beban
dalam kehidupan sehari-hari adalah suatu pengorbanan yang dilakukan untuk suatu
barang dan jasa, atau dengan kata lain yakni suatu pengorbanan yang dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beban dapat pula diartikan sebagai beban
yang secara langsung atau tidak langsung telah dimanfaatkan di dalam usaha,
guna mendapatkan suatu penghasilan atau laba.
Definisi Beban menurut Para Ahli
Menurut
Ikatan Akuntan Indonesi, Standar Akuntansi Keuangan 2007, Hal. 13, beban didefinisikan sebagai
berikut :
“Beban
adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk
arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.”
Selain
dari yang di atas, pengertian beban (Sice, Earl K, James D. Sice, k. Fred Skousen, 2004, 230)dapat juga
dinyatakan sebagai berikut :
“Beban
didefinisikan sebagai arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva atau
timbulnya kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari penyerahan atau produksi
suatu barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan
usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut.”
Definisi
beban mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan
aktivitas perusahaan yang biasa. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas
perusahaan yang biasa meliputi, misalnya beban penjualan, gaji dan penyusutan.
Beban tersebut biasanya berbentuk arus keluar atau berkurangnya aset seperti
kas (dan setara kas), persedian dan aktiva tetap.
Pengertian
Beban (expenses) – Beban (expense) adalah expired cost yaitu pengorbanan yang
diperlukan atau dikeluarkan untuk merealisasi hasil, beban ini dikaitkan dengan
revenue pada periode yang berjalan. Beban adalah pengorbanan atau pengeluaran
dari sumber-sumber ekonomi yang dapat dinilai dengan nilai uang untuk
merealisasikan jumlah pendapatan pada satu periode akuntansi.
Raja
Adri Satriawan Surya dalam buku Akuntansi Keuangan versi IFRS, (2012:20)
mendefinisikan beban sebagai berikut: “Beban (expenses) adalah penurunan
manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau
berkurangnya asset atau terjadinya liabilitas yang mengakibatkan penurunan
ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Definisi beban
mencakup baik beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang
biasa maupun kerugian (loss)”.
Supriyono,
(2011: 14), expense (beban) adalah “Biaya yang dikorbankan atau dikonsumsi
dalam rangka memperoleh pendapatan (revenues) dalam suatu periode akuntansi
tertentu.”
Carter
dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2006:30) menyatakan bahwa: “Beban
adalah aliran keluar terukur dari barang yang kemudian ditandingkan dengan
pendapatan pendapatan untuk menentukan laba, atau sebagai penurunan dalam
aktiva bersih sebagai akibat penggunaan jasa ekonomis.”
Biaya
Menurut
pengertian dasar, biaya didefinisikan secara sempit dan luas. Dalam arti
sempit, biaya merupakan pengorbanan ekonomi demi aktiva. Sedangkan dalam arti
luas, biaya merupakan pengorbanan ekonomi terhadap sesuatu yang telah dan
mungkin akan terjadi. Dalam pengertian sederhana, biaya merupakan pengorbanan
demi suatu manfaat tertentu. Contoh, toko mebel membeli sebuah mobil dengan
tujuan pengiriman barang atau pesanan ke para pelanggan jadi lebih gampang.
Tentu saja, ini akan memberi manfaat positif bagi toko mebel untuk meningkatkan
pendapatan.
Letak
perbedaan biaya dan beban ada di dalam penyusunan laporan keuangan. Biaya
digunakan dalam penyusunan neraca, biasanya berupa biaya yang belum terpakai
dan dianggap mampu memberi manfaat sehingga dianggap aktiva. Salah satu bentuk
biaya adalah sewa yang dibayar dimuka.
Perbedaan
antara biaya dan beban dapat dilihat dari periode dalam akuntansi. Periode biaya
umumnya lebih dari satu tahun karena dianggap sebagai capital expenditure atau
pengeluaran modal. Jumlah yang dikeluarkan dalam satuan rupiah jauh lebih besar
daripada beban.
Beban
Dalam
pengertian dasar, beban diartikan sebagai penurunan nilai ekonomi berbentuk kas
keluar atau aktiva berkurang. Beban seringkali dianggap sebagai kewajiban yang
menyebabkan penurunan nilai ekiutas. Beberapa kalangan menganggap beban sebagai
pengorbanan atau kewajiban yang telah terjadi sebelumnya.
Letak
perbedaan biaya dan beban tampak dalam penyusunan laporan keuangan. Beban akan
masuk ke dalam penyusunan laporan laba-rugi, dimana termasuk pengeluaran yang
sudah terpakai, tak memberi manfaat dimasa depan dan periodenya kurang dari
satu tahun. Jumlah rupiah yang harus dikeluarkan tidak begitu besar, bahkan
relatif kecil bila dibandingkan biaya.
Salah
satu contoh beban, toko mebel harus membayar bunga pinjaman uang di bank BCA.
Toko wajib melakukannya karena telah menerima manfaat peminjaman uang dari bank
yang masuk sebagai aktiva. Akan tetapi, pembayaran bunga pinjaman tidak ada
sangkut pautnya dalam penambahan aktiva, sehingga masuk ke dalam pengeluaran
atau kewajiban.
Kesimpulan
Perbedaan Antara Biaya Dan Beban Dalam Akuntansi
Perbedaan
biaya dan beban tampak jelas dari pengertian dasar, penyusunan laporan
keuangan, periode akuntansi dan jumlah yang harus dikeluarkan. Intinya, biaya
dikategorikan aktiva bila dapat memberi manfaat, sedangkan beban dikategorikan
pengeluaran/kewajiban bila tak memberi manfaat apapun.