Jumat, 16 Juni 2017

Aset,Liabilitas,Ekuitas, Penghasilan Dan Beban


§  Aktiva(Aset)

Aset (assets) adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Aset perusahaan berasal dari transaksi atau peristiwa lain yang terjadi di masa lalu. Perusahaan biasanya memperoleh aset melalui pengeluaran berupa pembelian atau produksi sendiri. Akan tetapi, tidak adanya pengeluaran yang bersangkutan tidak mengecualikan suatu barang atau jasa memenuhi definisi aset, misalnya barang atau jasa yang telah didonasikan kepada perusahaan dapat dianggap sebagai aset.
Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi dari aset tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, dalam bentuk arus kas dan setara kas kepada perusahaan. Potensi tersebut dapat berbentuk sesuatu yang produktif dan merupakan bagian dari aktivitas operasional perusahaan. Selain itu, ada beberapa manfaat ekonomi aset di masa depan, misalnya aset dapat:
a.     Digunakan baik sendiri maupun bersama aset lain dalam produksi barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan
b.     Dipertukarkan dengan aset lain
c.     Digunakan untuk menyelesaikan liabilitas
d.     Dibagikan kepada para pemilik perusahaan

Jenis-jenis Aktiva (Aset)

Pada dasarnya aktiva digolongkan menjadi dua, yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Aktiva tidak lancar sendiri dapat di bagi menjadi beberapa bagian yaitu aktiva tetap, investasi jangka panjang, dan yang terakhir adalah aktiva tidak berwujud.

1.   Aktiva Lancar, adalah aktiva yang paling likud, artinya paling cepat untuk dikonversi/diubah menjadi uang tunai atau kas, dan aktiva lancar ini memiliki siklus/perputaran dan masa manfaat yang relative singkat, yaitu satu tahun. Aktiva ini bukan berarti hanya bermanfaat dalam satu tahun saja, tapi karena perputaran yang sangat cepat maka aktiva yang sebelumnya mudah sekali untuk habis, dan akan tergantikan dengan aktiva lainnya, begitu seterusnya hingga pada akhir tahun harus ada tutup buku.
Contoh yang termasuk dalam aktiva lancar diantaranya adalah sebagai berikut:

-      Kas
-      Investasi jangka pendek
-      Piutang usaha
-      Wesel tagih
-      Penghasilan yang masih akan diterima
-      Persediaan
-      Perlengkapan ditangan
-      Beban dibayar di muka
-      Dan lain-lain yang serupa

2. Aktiva tidak lancar, aktiva ini merupakan aktiva dengan siklus dan masa manfaat yang cukup lama, yang pasti lebih dari satu tahun. Aktiva ini terbagi menjadi tiga, yaitu aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, dan investasi jangka panjang.


o   Investasi jangka panjang
aktiva ini meliputi semua investasi jangka panjang yang sebelumnya atau sekarang telah dilakukan oleh perusahaan. Misalnya perusahaan A berinvestasi di perusahaan B, maka nantinya perusahaan A harus mencatat aktivanya yang berupa investasi di dalam neraca.

o   Aktiva tetap
adalah aktiva yang berwujud secara fisik dan digunakan serta dimanfaatkan untuk kegiatan produksi barang dan atau jasa oleh perusahaan secara terus menerus. Perusahaan memiliki aktiva ini bukan bertujuan untuk dijual kembali, namun hanya untuk produksi saja, dan aktiva ini hanya akan dijual ketika aktiva tersebut dinilai kurang bermanfaat, habis manfaatnya, perlu diganti, rusak, dan sebagainya.
Contoh aktiva yang termasuk dalam aktiva tetap adalah sebagai berikut:
-      Tanah
-      Bangunan
-      Mesin
-      Kendaraan
-      Peralatan
-      Dan sebagainya

o   Aktiva tak berwujud
aktiva ini merupakan aktiva yang tidak nampak namun memiliki nilai manfaat bagi perusahaan.
Contoh aktiva tak berwujud adalah sebagai berikut:
-      Hak paten
-      Hak cipta
-      Hak guna bangunan
-      Hak sewa
-      Goodwill
-      Dan lain-lain

§  Liabilitas (Liabilities)

Liabilitas (Liabilities) adalah kewajiban perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, peyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.

Liabilitas timbul dari transaksi atau peristiwa masa lalu. Jadi, misalnya pembelian barang atau penggunaan jasa menimbulkan utang usaha (kecuali jika dibayar dimuka atau pada saat penyerahan dan penerimaan pinjaman bank menimbulkan liabilitas untuk membayar kembali pinjaman tersebut.
Penyelesaian kewajiban masa kini, selain pembebasan dari kreditur, biasanya melibatkan perusahaan untuk mengorbankan sumber daya yang memiliki manfaat masa depan untuk memenuhi tuntutan pihak lain. Penyelesaian kewajiban yang ada sekarang dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan:
A.     Penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain
B.      Konversi kewajiban menjadi ekuitas


Liabilitas di bagi menjadi 3 yaitu :

1)  Liabilitas lancar
Kewajiban lancar/utang lancar/utang jangka pendek (current liabilities) adalah kewajiban yang harus di lunasi dalam waktu tidak lebih dalam waktu satu tahun.

2)  Liabilitas jangka pendek
liabilitas yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka pendek (satu tahun atau kurang). Biasanya terdiri dari utang pembayaran (hutang dagang, gaji, pajak, dan sebagainya), pendapatan ditangguhkan, bagian dari utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam tahun berjalan, obligasi jangka pendek (misalnya dari pembelian peralatan), dan lain-lain.


3)  Liabilitas jangka panjang
Liabilitas yang penyelesaiannya melebihi satu periode akuntansi (lebih dari satu tahun). Biasanya terdiri dari utang jangka panjang, obligasi pensiun, dan lain-lain.


§  Ekuitas (Equity)

Ekuitas (Equity) adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua liabilitas. Jumlah ekuitas yang ditampilkan dalam laporan posisi keuangan tergantung pada pengukuran aset dan liabilitas. Biasanya hanya karena faktor kebetulan jumlah ekuitas agregat sama dengan jumlah nilai pasar keseluruhan (aggregate market value) dari saham perusahaan.

Tabel Ekuitas

Bentuk Perusahaan
Nama Ekuitas
-      Perseorangan
Modal (Nama Pemilik)
-      Persekutuan
Modal (Nama Sekutu)
-      Perseorangan Terbatas
Modal Saham
-      Koperasi
Simpan pokok,simpan wajib




Jenis-jenis ekuitas

1. Modal
    Merupakan tuntunan pemilik
2. Pengambilan pribadi
Menarik uang kas perusahaan untuk kepentingan         pribadi.Tindakan ini akan mengurangi ekuitas pemilik.
3. Pendapatan
    Penambahan dalam ekuitas pemilik
4. Beban / Pengeluaran
Biaya yang timbul dari operasi perusahaan adalah     beban.Biaya akan mengurangi ekuitas pemilik misalnya biaya gaji,biaya sewa dan biaya iklan.




§  Pengertian Penghasilan

Penghasilan adalah setiap tambahan kemapuan ekonomis yang diterima atau diperoleh yang dapat digunakan untuk konsumsi dan menambah kekayaan, baik dari Indonesia maupun dari luar Indonesia dalam bentuk nama dan bentuk apapun.



Pengertian Penghasilan Menurut Akuntansi

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (1999:12), penghasilan didefinisikan sebagai peningkatan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
Berdasarkan definisi di atas, penghasilan meliputi pendapatan (revenues) maupun keuntungan (gains). Pendapatan (revenues) timbul dari pelaksanaan aktivitas perusahaan yang bisa dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, deviden, royalty dan sewa. Sedangkan keuntungan (gains) mencerminkan pos lainnya yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Keuntungan mencerminkan kenaikan manfaat ekonomi dan dengan demikian pada hakikatnya tidak berbeda dengan pendapatan. Oleh karena itu, pos ini tidak di pandang sebagai unsur terpisah dari penghasilan.


Macam-Macam Penghasilan

1. Penghasilan dari Pekerjaan
Penghasilan ini didapatkan dari hubungan kerja dengan pekerjaan baik dalam bentuk Gaji, Upah, honorarium, dll

2. Penghasilan dari Modal
Yang berupa harta gerak dan harta tak gerak seperti deviden, bunga, royalti sewa keuntungan penjualan harta dan hak yang tidak digunakan sebagai usaha dan lain sebagainya.

3. Penghasilan dari Usaha dan kegiatan lainnya.




§  Pengertian Beban

Beban dalam kehidupan sehari-hari adalah suatu pengorbanan yang dilakukan untuk suatu barang dan jasa, atau dengan kata lain yakni suatu pengorbanan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beban dapat pula diartikan sebagai beban yang secara langsung atau tidak langsung telah dimanfaatkan di dalam usaha, guna mendapatkan suatu penghasilan atau laba.



Definisi Beban menurut Para Ahli

Menurut Ikatan Akuntan Indonesi, Standar Akuntansi Keuangan  2007, Hal. 13, beban didefinisikan sebagai berikut :

“Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.”

Selain dari yang di atas, pengertian beban (Sice, Earl K, James D. Sice,  k. Fred Skousen, 2004, 230)dapat juga dinyatakan sebagai berikut :

“Beban didefinisikan sebagai arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva atau timbulnya kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut.”


Definisi beban mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa meliputi, misalnya beban penjualan, gaji dan penyusutan. Beban tersebut biasanya berbentuk arus keluar atau berkurangnya aset seperti kas (dan setara kas), persedian dan aktiva tetap.

Pengertian Beban (expenses) – Beban (expense) adalah expired cost yaitu pengorbanan yang diperlukan atau dikeluarkan untuk merealisasi hasil, beban ini dikaitkan dengan revenue pada periode yang berjalan. Beban adalah pengorbanan atau pengeluaran dari sumber-sumber ekonomi yang dapat dinilai dengan nilai uang untuk merealisasikan jumlah pendapatan pada satu periode akuntansi.

Raja Adri Satriawan Surya dalam buku Akuntansi Keuangan versi IFRS, (2012:20) mendefinisikan beban sebagai berikut: “Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya asset atau terjadinya liabilitas yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Definisi beban mencakup baik beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa maupun kerugian (loss)”.

Supriyono, (2011: 14), expense (beban) adalah “Biaya yang dikorbankan atau dikonsumsi dalam rangka memperoleh pendapatan (revenues) dalam suatu periode akuntansi tertentu.”

Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2006:30) menyatakan bahwa: “Beban adalah aliran keluar terukur dari barang yang kemudian ditandingkan dengan pendapatan pendapatan untuk menentukan laba, atau sebagai penurunan dalam aktiva bersih sebagai akibat penggunaan jasa ekonomis.”

Biaya

Menurut pengertian dasar, biaya didefinisikan secara sempit dan luas. Dalam arti sempit, biaya merupakan pengorbanan ekonomi demi aktiva. Sedangkan dalam arti luas, biaya merupakan pengorbanan ekonomi terhadap sesuatu yang telah dan mungkin akan terjadi. Dalam pengertian sederhana, biaya merupakan pengorbanan demi suatu manfaat tertentu. Contoh, toko mebel membeli sebuah mobil dengan tujuan pengiriman barang atau pesanan ke para pelanggan jadi lebih gampang. Tentu saja, ini akan memberi manfaat positif bagi toko mebel untuk meningkatkan pendapatan.


Letak perbedaan biaya dan beban ada di dalam penyusunan laporan keuangan. Biaya digunakan dalam penyusunan neraca, biasanya berupa biaya yang belum terpakai dan dianggap mampu memberi manfaat sehingga dianggap aktiva. Salah satu bentuk biaya adalah sewa yang dibayar dimuka.


Perbedaan antara biaya dan beban dapat dilihat dari periode dalam akuntansi. Periode biaya umumnya lebih dari satu tahun karena dianggap sebagai capital expenditure atau pengeluaran modal. Jumlah yang dikeluarkan dalam satuan rupiah jauh lebih besar daripada beban.



Beban

Dalam pengertian dasar, beban diartikan sebagai penurunan nilai ekonomi berbentuk kas keluar atau aktiva berkurang. Beban seringkali dianggap sebagai kewajiban yang menyebabkan penurunan nilai ekiutas. Beberapa kalangan menganggap beban sebagai pengorbanan atau kewajiban yang telah terjadi sebelumnya.

Letak perbedaan biaya dan beban tampak dalam penyusunan laporan keuangan. Beban akan masuk ke dalam penyusunan laporan laba-rugi, dimana termasuk pengeluaran yang sudah terpakai, tak memberi manfaat dimasa depan dan periodenya kurang dari satu tahun. Jumlah rupiah yang harus dikeluarkan tidak begitu besar, bahkan relatif kecil bila dibandingkan biaya.

Salah satu contoh beban, toko mebel harus membayar bunga pinjaman uang di bank BCA. Toko wajib melakukannya karena telah menerima manfaat peminjaman uang dari bank yang masuk sebagai aktiva. Akan tetapi, pembayaran bunga pinjaman tidak ada sangkut pautnya dalam penambahan aktiva, sehingga masuk ke dalam pengeluaran atau kewajiban.
Kesimpulan Perbedaan Antara Biaya Dan Beban Dalam Akuntansi

Perbedaan biaya dan beban tampak jelas dari pengertian dasar, penyusunan laporan keuangan, periode akuntansi dan jumlah yang harus dikeluarkan. Intinya, biaya dikategorikan aktiva bila dapat memberi manfaat, sedangkan beban dikategorikan pengeluaran/kewajiban bila tak memberi manfaat apapun.